July 04, 2010

T.E.R.D.A.K.W.A

JENG JENG JENG !!
(the picture below is not a theater but court!)


. . .


"Dengan memperhatikan segala bukti yang ada serta keterangan saksi yang telah dinyatakan benar adanya, maka dengan ini pada hari Minggu, 4 Juli 2010 pukul 17.05 WIB di ruang ini, saya sebagai hakim ketua memvonis hukuman mati kepada terdakwa !!!"
(horor music backgound -> Caca ma rica he he.. !! ok salah puter lagu.)

*wait a second! gambar hakimnya lebih mirip sinterklas, wekekek. lanjuttt....




"APAA??? TIDAAAAKKKKK!!!!!"
(music background jadi kaya iklan mi sedap yg lgi serink nongol di tv dengan kalimat andalan, 'Aku nggak punya papa...')


ngiekkkk ngiieekkkkk.... -> violin is played dengan nada oktaf 100 (?!?!?)

well, cukup uda imajinasi konyol adegan persidangan ini karena coemi baru aja ngerasain yang namanya disidang secara LIVE!

--> lah kok bisa?!?


21 Juni 2010.
16.00 WIB


Sore yang cerah tanpa ada indikasi terhadap sesuatu yang buruk menyebabkan dua sosok mahkluk (detected as coemi and tupai) hang out bareng di kala liburan suwunk gak ada kerjaan akhirnya muter-muter gak jelas (hmm.. one of the longest statement that i've ever created).

waktu itu coemi rencana pengen pinjem film di rental (ya iyalah masak nyewa film di utan amazon?!). berbekal motor, kita berdua nglencer ke daerah 'kota' dengan tenangnya.

dengan kecepatan yang gak seberapa tapi cukup mampu buat ngusir kambing, kebo, + gorila yang lagi santai berjemur di tengah sawah, coemi arahin stang motor ke kiri lewatin tikungan.
ternyata eh ternyata...

STOP !


tangan pak polisi yang lagi operasi zidak di tikungan ntu melambai-lambai bak nyiur pohon kelapa.
"Welcome to the jungle" -> well, it sounded like that when I saw his face.

Kunyuukkkk.... mampus coemi, si tupai pas lagi gak pake helm waktu itu.
"STNK?" terpaksa coemi keluarin STNK dari dompet. "Ke sana ya, Dek" suruh pak polisi ke arah belakang coemi.

coemi langsung balik muterin motor (sebenernya terbesit buat kabur, tapi kayanya mobil polisi yang standby di situ lebih canggih cuy. daripada coemi ketangkep gak elit, mending nurutin kata pak polisi dah).

bujug busetttt.... ternyata di tempat ntu udah banyak orang yang ketangkep razia.. thanks God, u gave me another friends, wekekekek

Sementara muka tupai udah serius rada bingung, coemi pasang tampang stay cool (dalem ati, "Lumayan... itung-itung pengalaman tilang pertama, hahahay" dengan ciri khas senyum pekok)

"Santo Hery" yeah that's my dad name.
"Iya, Pak" sahut coemi nyamperin kerumunan ntu.
"Nama siapa, Dek?"
"Ninon, Pak"
"Siapa?"
"NINON" ulang coemi pake slow motion. (napa jarang banget ada orang bisa denger tepat sasaran nama coemi di pendengaran pertama?)

"Bisa liad SIMnya?"
coemi keluarin lagi isi dompet, "Ini, Pak".
"Ouw Ninon" -> Hyaaaa.... bukannya sini tadi dah ngomong, Pak?!?!
lama tu bapak (sebenernya cenderung ke mas sih coz tu polisi masih muda, coemi pikir).

"Melanggar pasal 270 karena tidak memakai helm"
"Iya, Pak" jawab coemi uda pasrah.
"Yang ditahan STNK atau SIMnya?" tawar bang polisi dengan nada sante.
hmm.. agak lama coemi mikir.. akhirnya, "SIM aja, Pak" -> daripada ribet ntar motor susah keluar parkir kampus gara" gak bisa nunjukin STNK.

"Tapi kalo KTM bisa, KTM aja yang ditahan, Pak" celetuk coemi pake tampang innocent.
"Coem" si tupai keliatan ngekek sambil nepuk bahu coemi.
"He he, lah di sini nggak ada kolom buat KTM tu, Dek" si abang polisi kasi liad tu kertas yang barusan ditulis.
weh, iya ternyata nggak ada kolom KTM. wkwkwkwk ..
tapi kalo dipikir-pikir lagi, rada geblek juga sih napa coemi waktu tu bisa tanya sampe KTM, kagak ada hubungan KTM sama aturan lalu lintas cuy!

"Ini surat tilangnya, besok dibawa waktu sidang tanggal 1 besok ya, Dek" bang polisi nyodorin surat (kertas) warna pinky.
coemi liad bentar tuh jadwal sidang, "Hwe? Jam 5 ini jam 5 pagi or sore, Pak?"
"Itu jam 9, Dek" Hyak Des! Ouw.. mungkin si abang polisi ini abis diajarin trick nulis ala dokter buat bekal penyamaran sewaktu-waktu kali ye..
"Maklum, tulisan laki-laki kan memang biasanya nggak rapi kaya perempuan" cengenges bang polisi.
ha ha ha -> coemi asal ikutan ketawa (garing). krik .. krik .. krik .. suwunk balik badan kembali ke motor dan melanjutkan perjalanan.

abis nyampe di rumah, coemi baca lagi tu surat tilang.
HWEH?! baru coemi tau, di situ ternyata statusnya TERDAKWA PENERIMA TILANG.
widiiihh bahasanya serem amat, pak polisi.... sesaat coemi inget tayangan berita yang sering ngliput muka-muka terdakwa kelas kakap.
"Hmm... mungkin bedanya coemi kelas amoeba kali"
krik.. krik.. krik..


01 Juli 2010

12.52 am


...
Bsk jgn lp jm 9 yaw
Nite
Gbu

itulah bunyi sms si tupai.

kali ini coemi harus bener-bener ketawa ngekek selebar baskom emak. pasalnya, semula coemi ngira si tupai ngingetin ada sidang pemilihan Ketua SEMA di hari yang sama + jam yang sama.

ternyata bunyi sms selanjutnya adalah :

08.14 am


hehe.. q cm mw ngngetin.. jm 9 ni k PN kan.

JEDEEEERRR !!!! bumi gonjang ganjing !!! trek tek tek tek tek ..

baru coemi sadar ada sidang tilang.
munyeeeettthhhh.... kalang kabut coemi waktu itu.
akhirnya coemi meninggalkan mandat dan beranjak ke pengadilan negeri.

~ sama-sama SIDANG di HARI yang sama pada JAM sama pula ~
nice silly title (+..+)>

huffftt... akhirnya coemi dan tupai mendarat dengan selamat di parkiran pengadilan negeri.

ha ha ha ternyata buat terdakwa level beginner alias pemula, prosedur di sono cukup buat bingung nan ribet kaya mi ruwet campur bihun mix spagethy (apaan seh!).


RUANG JAKSA.

ini ruang pertama kalinya coemi samperin gara-gara banyak banget kerumunan orang di situ kaya antre sembako.
coemi celingak-celinguk kaya alien yang baru aja landing di bumi, terperangah napa toilet ada flashnya.
"Mbak, surat tilangnya dikumpulin di sini ya?" tanya cewek kira-kira sebaya ma coemi.
"He he nggak tau, Mbak. Q juga baru pertama kali"

tak lama kemudian turunlah wangsit dari langit, ternyata sebelum masuk ruang jaksa musti ikut sidang di ruang sidang sebelah dulu.

masih dengan style alien, coemi and tupai masuk ke ruang sidang.
BUJUG BUSET! yang ngantri sidang lebih banyak daripada ruang jaksa tadi noh!
apes ..


RUANG SIDANG

abis duduk 1 menitan di ruang sidang, "Coem, kayanya kamu ngumpulin surat tilangnya di depan sana, meja panitera samping hakim itu deh"
coemi perhatiin, "Ouw iya, Tup" coemi langsung keluar ruang sidang menuju pintu sidang samping lainnya.

"No berapa, Mbak?" sambut si bapak kurus ceking (kayanya sih uda berumur 50 tahunan gitu).
jujur aje nih, coemi sempet mau ngakak ngeliad bapaknya. senyumnya itu lo, menyimpan sejuta makna pada giginya.. waakakakkakak

"Hwe? Nomor apaan, Pak?" bingung coemi.
"Ouw gini, Mbak. Mbak liad dulu nomor nama mbak di papan sebelah ruang jaksa" tunjuk bapaknya.

weleeeehhhh...... balik lagi coemi ke sono trus absen 1-1 tu nama dari no. 200an, yang ternyata nama coemi ketemu di no. 16.
Tuk .. Tuk.. Tuk..

balik (lageee...) coemi ke meja panitera, "Nomor enam belas, Pak".
"Enam belas" ucap si bapak sambil nulis di surat tilang coemi.
"Nah, enam belas gini ya" ulang si bapak nunjukin hasil ukiran tangannya.
"Iya, Pak" senyum flat coemi.

"Udah, Coem?" tanya tupai selagi coemi melandingkan pantat di bangku.
"Hu um"

selagi nunggu antre panggilan dari sang hakim, coemi perhatiin orang-orang sekitar. xixixixi (ketawa sendiri).. dengan gaya presenter SILET, "Ternyata para pemirsa sekalian, pelanggaran lalu lintas benar-benar tidak (monyongin bibir dikit) mengenal tampang bringas atau polos. jadi selagi mengendarai di jalan, waspadalah.. WASPADALAAHHH"
wekekekek

dan akhirnya.. nama coemi dipanggil juga.. (singing, haleluyaaa.. haleeluuuyaaa)
"Ninon Mela(..)"
dari coemi jalan sampe duduk di kursi terdakwa, tu hakim masih belum kelar ngeja nama coemi dengan benar.
"Ninon Melat.. yu"
"Ninon Melatiiuuugra, Pak" sahut coemi seperti biasa dengan slow motion.

"Kenapa ditilang, Mbak?" tanya si hakim. jeng jeng!! ternyata gini tow rasanya disidang, hahahay..

"Nggak pake helm, Pak" jawab coemi.

si hakim liad coemi bentar bis tu coret-coret something di kertas tilang ntu trus dikasi ke rekan cewek sebelahnya, dilanjutkan ke cowok sebelahnya (diduga yang berprofesi kurir merangkap tukang panggil nama), kemudian transmigrasi surat tilang berhenti di ruang jaksa.

again.. (Haleluuyaaaa.....)
finally that was the last procedure..
berlagak seorang kriminal kelas paus cebol yang baru aja menghirup udara kebebasan dari vonis hakim (wuiiiiiii lebhay mode on, wkwkwk)

coemi lanjut ke ruang jaksa (lagi).
gak berapa lama kemudian, nama coemi dipanggil lagi buat bayar denda Rp35.000,00.
hmm.. langsung di otak coemi, "Satu hari ini pengadilan bisa dapet .. (thinking.. ngitung 35ribu dikali 200) sekitar ... ?!?!? 7 jute ?!?!"
wow (@o@)

singkat cerita, coemi balik ke kampus via ngebut buat ngejar ikut sidang pemilihan Ketua SEMA -> Sidang lagee....
btw, congratulation buat Sammy and Lumba-lumba alias Jacques (nama baru, wekekek) (^_^)
selamat menunaikan ibadah Ketua dan Sekum SEMA terpilih, bro.
ha ha ha ave ave iustitia dah.. :D

- - -

So... (sighing) ..
that was my first moment, experiencing in being an accused alias terdakwa.

and my important message for u guys..

"Pakailah instrumen kendaraan yang lengkap klo gak mau muter-muter pusing di pengadilan kaya coemi. kalo tak ada helm, coemi bisa sarankan helm style darurat kaya foto di bawah ini"



-> standing applause and thumbs up buat orang ini.
inspiring me of bringing bucket anywhere and anytime!
huahahahahahahahahah




5 comments:

  1. Tenane ngusir kebho??
    gara2 kuwalat sebut2 kebho kena tilang loe..hahaa

    ReplyDelete
  2. niceeeeee.......
    mw lg coem???
    hihihihihihi
    :p

    ReplyDelete
  3. @kebo :
    wah ada yang tersinggung...
    ampun, bo.. wakakakaakak ;p

    @tupai:
    ayo, mari kita coba rasa lain (pelanggaran lalin berbeda), huahahahahah ;D

    ReplyDelete
  4. Wah, Nino... Gw seriusin baca soalnya belum pernah sidang juga... Wkwkwkwkwkwk... Ternyata gitu tho... Gak bener2 disidang kayak di film2, lol. XD

    ReplyDelete
  5. ha ha message for u, jangan sampe kena tilang deh.. sumprit bin emprit, ribet cuy! wkwkwkwk

    ReplyDelete

ThaNks For LeaVing a ComMenT !